OriginalPosted By crotonholic cepat atau lambat diukur dari sudut pandang mana?? kalau misalnya paket yang dipilih paket 384 dan kita bisa mencapai kecepatan segitu berarti sudah bagus. kalau 1 mbps bisa mencapai 1 mbps juga udah bagus? ada tidaknya jaringan LAN juga mempengaruhi parameter kecepatan untuk mempercepat koneksi speedy ada beberapa hal yang harus di perhatikan..
Peningkatankecepatan akses internet Speedy, menurut Eddy, merupakan masukan dari para pelanggan. Telkom mewujudkan masukan itu sebagai apresiasi kepada pelanggan loyal Speedy. Peningkatan kecepatan itu dituangkan dalam penawaran paket-paket baru. Untuk paket Socialian, misalnya kecepatan aksesnya ditingkatkan dari 384 kilobit per detik (Kbps
Saluran telepon dapat digunakan secara bersamaan dengan fasilitas internet (Speedy) tanpa saling mengganggu dengan kecepatan upstream dan downstream 64 K/ 384 K disisi akses TELKOM ADSL. • Layanan total solusi oleh TELKOM, yang mana saluran akses dan kebutuhan akses internetnya telah disediakan oleh TELKOM).
Speedyadalah layanan Akses Internet berbasis teknologi ADSL dengan menggunakan media kabel tembaga yg memungkinkan untk bisa menyalurkan bunyi dan data internet dengan simultan (bersamaan) melalui telepon rumah dengan memiliki kecepatan maksimum mencapai 1000 Kbps atau 1 Mbps dari modem sampai Sentral Telkom.
Begitujuga server, provider, dan koneksi. Cara termudah untuk cek kecepatan internet lainnya bisa dilakukan saat sedang browsing yaitu bertanya kepada Google. Kamu dapat memasukkan kata kunci seperti "cek kecepatan internet", maka Google langsung menyarankan kamu untuk menjalankan uji kecepatan di Google Speedtest.
Kecepatanakses internet dihitung dari jumlah data yang dikirim dalam satuan waktu. Jika kita mengirim 1kb file/detik, berarti kita telah mengirim 1.000 byte, dengan 1 byte = 8 bit maka data yang dikirim sama dengan 8.000 bit = 8 kbps kilo bit per sekon. Untuk satuan yang lebih besar mengggunakan Mbps mega bit per sekon berarti 1000 kbps.
xtqJs. - Layanan pengukur kecepatan internet, Speedtest, kembali merilis laporan bulanan "Speedtest Global Index" untuk Agustus 2021. Di dalamnya dijabarkan peringkat kecepatan internet di sejumlah negara, termasuk di Indonesia. Speedtest Global Index menyajikan peringkat kecepatan internet fixed broadband dan internet mobile di lebih dari 190 negara di dunia, berdasarkan data pengujian Speedtest yang dikumpulkan setiap bulan. Untuk kecepatan fixed broadband, Singapura ternyata duduk di urutan teratas dengan kecepatan unduh download rata-rata 262,20 Mbps dan kecepatan unggah upload rata-rata 236,81 Mbps, dan latensi 11 di urutan kedua dihuni oleh Hongkong yang memiliki kecepatan unduh rata-rata 254,40 Mbps, kecepatan unggahan 201,02 Mbps, dan latensi 13 juga Rekor Dunia, Kecepatan Internet Tembus 319 Terabit Per Detik Di bawah HongKong, ada Monako yang mencatat kecepatan unduh rata-rata 242,89 Mbps, kecepatan unggah 158,71 Mbps, dan latensi 19 ms. Lalu, urutan keempat dan kelima ditempati oleh Swiss dan Thailand dengan masing-masing kecepatan unduh rata-rata 222,00 dan 221,00 Mbps, kecepatan unggahan 143,36 dan 171,40 Mbps, serta latensi 13 dan 8 ms. Selengkapnya, berikut 10 negara di dunia dengan kecepatan internet fixed broadband terkencang versi Speedtest. Peringkat Negara Kecepatan Download Mbps Kecepatan Upload Mbps Latensi ms 1 Singapura 262,20 236,81 11 2 HongKong 254,40 201,02 13 3 Monaco 242,89 158,71 19 4 Switzerland 222,00 143,36 13 5 Thailand 221,00 171,40 8 6 Romania 217,91 173,31 12 7 Korea Selatan 216,67 204,08 12 8 Denmark 216,13 149,95 12 9 Chile 209,83 145,08 14 10 Perancis 201,61 140,59 26 10 negara dengan kecepatan internet mobile terkencang Untuk peringkat negara dengan kecepatan internet mobile di dunia, Uni Emirat Arab menduduki posisi pertama dengan kecepatan unduh rata-rata 195,52 Mbps, kecepatan unggah rata-rata 26,94 Mbps, dan latensi 23 ms. Lalu di posisi kedua ada Korea Selatan yang memiliki kecepatan download rata-rata mencapai 192,16 Mbps dengan kecepatan upload 21,42 Mbps, dan latensi 30 ms. Kemudian urutan ketiga ditempati oleh Norwegia dengan skor kecepatan download rata-rata mencapai 173,54 Mbps, kecepatan upload 23,59 Mbps, dan latensi 33 juga Speedtest Bisa Cek Kecepatan Internet Kuat untuk Streaming 4K atau Tidak Selanjutnya, Qatar dan China berada di posisi keempat dan kelima dengan skor kecepatan download masing-masing 169,17 dan 163,45 Mbps. Berikut 10 negara di dunia dengan kecepatan internet mobile tertinggi, berdasarkan riset yang dihimpun KompasTekno dari Speedtest, Senin 11/10/2021. Peringkat Negara Kecepatan Download Mbps Kecepatan Upload Mbps Latensi ms 1 Uni Emirat Arab 195,52 26,94 23 2 Korea Selatan 192,16 21,42 30 3 Norway 173,54 23,59 33 4 Qatar 169,17 22,82 22 5 China 163,45 30,34 29 6 Arab Saudi 149,95 22,40 34 7 Kuwait 141,46 25,14 22 8 Cyprus 136,18 23,31 27 9 Australia 126,97 16,02 27 10 Bulgaria 126,21 19,69 27 Di mana Indonesia? Masih dari laporan yang sama, secara umum, kecepatan internet mobile di Indonesia berada di urutan ke-112 di dunia, turun dua peringkat dari periode bulan sebelumnya. Indonesia tercatat memiliki kecepatan download rata-rata mencapai 21,96 Mbps, kecepatan upload 12,44 Mbps, dan latensi 35 ms. Selain Indonesia, beberapa negara di kawasan Asia Tenggara lainnya juga masih berkutat di peringkat bawah dalam hal peringkat kecepatan internet mobile. Meski begitu, posisi Indonesia masih terpaut jauh dibandingkan sejumlah negara lain di Asia Tenggara seperti Singapura 18, Brunei Darussalam 36, Thailand 50, Vietnam 57, Filipina 73, Laos 82, Malaysia 89, Myanmar 93, dan Kamboja 104.Baca juga 4 Provinsi dengan Internet Seluler Terkencang di Indonesia Untuk kecepatan internet fixed broadband, Indonesia berada di urutan ke-114 dengan kecepatan unduhan mencapai 26,95 Mbps, kecepatan unggah 16,10 Mbps, dan latensi 18 ms. Indonesia masih berada enam peringkat di atas Kamboja yang duduk di urutan ke-120 dengan kecepatan unduhan mencapai 25,82 Mbps, kecepatan unggah 26,65 Mbps, dan latensi 12 ms. Sementara negara Asia Tenggara lainnya seperti Myanmar juga duduk di perangkat bawah yaitu di posisi ke-139. Myanmar memiliki kecepatan download rata-rata mencapai 19,78 Mbps dengan kecepatan upload 18,91 Mbps, dan latensi 27 ms. Baca juga Riset Speedtest 4G Telkomsel Tercepat, Smartfren Terluas Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Internet di Indonesia bukanlah barang baru lagi dan saat ini sudah merupakan kebutuhan pokok. Indonesia sendiri sudah mencicipi internet secara komersil pada tahun 1994 yang ditawarkan oleh IndoNet. Pada awalnya, koneksi internet di Indonesia menggunakan jenis dial up. Berikut beberapa macam koneksi internet yang ada di Indonesia, dari dulu hingga sekarang yang paling baru. Akses Internet 1. Dial – Up Koneksi internet dial-up ini menggunakan kabel telepon dengan jalur PSTN Public Switched Telephone Network. Kecepatan akses internet menggunakan Dial-Up dapat mencapai maksimal dengan kecepatan 56 Kbps. 2. ADSL Asymetric Digital Subcriber Line ADSL adalah suatu teknologi modem yang bekerja pada frekuensi 34 kHz – kHz. Keunggulan koneksi internet ADSL yaitu memberikan kemampuan akses internet berkecepatan tinggi dan suara atau fax secara simultan di sisi pelanggan dengan menggunakan splitter untuk memisahkan saluran telepon dan saluran modem. 3. GPRS GPRS General Packet Radio Servicememiliki kemampuan untuk mengomunikasikan data dan suara pada saat alat komunikasi bergerak mobile. Sistem GPRS dapat digunakan untuk transfer data dalam bentuk paket data yang berkaitan dengan e-mail, data gambar MMS, dan penelusuran browsing internet. Koneksi internet melalui GPRS menjanjikan kecepatan mulai 56 kbps hingga 115 kbps. 4. 3G 3G adalah third generation technology yang mengacu kepada perkembangan teknologi telepon nirkabel wireless. 3G sebagai sebuah solusi nirkabel yang mampu memberikan koneksi internet dengan kecepatan hingga 144 kbps untuk kondisi bergerak cepat mobile dan sebesar 384 kbps untuk kondisi berjalan pedestrian. Sedangkan untuk posoisistatic dapat mencapai hingga 2 Mbps. Koneksi internet ini mulai banyak digunakan di ponsel maupun smartphone masa kini. 5. HSPA High Speed Packet Access merupakan hasil pengembangan teknologi 3G gelombang pertama Release 99 R99 sehingga HSPA mampu bekerja jauh lebih cepat bila dibandingkan dengan koneksi internet R99. Terkait dengan jaringan CDMA, HSPA dapat disejajarkan dengan Evolution Data Optimized Ev-Do yang merupakan perkembangan dari CDMA 2000. HSPA menyediakan kecepatan transmisi data yang berbeda dalam arus data turun downlink HSDPA High Speed Downlink Packet Access dan dalam arus naik uplink HSUPA High Speed Uplink Packet Access. Saat ini kecepatan akses internet dengan teknologi HSPA ini sudah mencapai Mbps. 6. Wireless LAN Teknologi Wireless LAN bekerja dengan menggunakan gelombang radio . Awalnya teknologi ini didesain untuk aplikasi perkantoran dalam ruangan. Namun , sekarang Wireless LAN dapat digunakan pada jaringan peer to peer dalam ruangan dan juga point to point di luar ruangan maupun point to multipoint pada aplikasi bridge. Wireless LAN dirancang sangat modular dan fleksibel. Jaringan ini juga bisa dioptimalkan pada lingkungan yang berbeda, dapat mengatasi kendala geografis dan rumitnya instalasi kabel. Koneksi internet dengan Wireless LAN saat ini sudah mecapai mencapai 54Mbps dengan menggunakan standar teknologi yang bekerja dengan frekuensi 2,4 Ghz. 7. 4G LTE 4G fourth-generation technology LTE merupakan teknologi terbaru untuk koneksi internet mobile. Kecepatan koneksi internet dengan teknologi bisa mencapai hingga 72 Mbps. Navigasi pos
Surabaya ANTARA News - Guna lebih memaknai seabad Kebangkitan Nasional, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Telkom menggelar layanan akses internet Speedy dengan kecepatan hingga mencapai satu Mbps. "Jika semula kecepatan maksimum 384/64 Kbps ditingkatkan menjadi 1024/128 Kbps," kata Communication Manager Telkom Divre V Jatim, Djadi Soegiarto, di Surabaya, Jumat. Ia menilai, koneksi internet kini sudah menjadi kebutuhan dan banyak digunakan oleh dunia usaha, pendidikan maupun keperluan-keperluan lain yang bersifat rekreatif, karena itu perlu diantisipasi dengan penyediaan akses internet yang lebih cepat, stabil dan tarif yang lebih terjangkau. Telkom sebagai penyedia jasa layananan telekomunikasi kemudian berusaha melakukan revitalisasi layanan Speedy sehingga masyarakat dapat lebih leluasa mengakses internet, termasuk berbagai konten content atau situs-situs games yang memerlukan dukungan akses kecepatan tinggi. Namun demikian, Djadi mengemukakan, untuk tahap pertama, layanan Speedy dengan kecepatan hingga satu Mbps baru bisa dinikmati di beberapa wilayah, tapi Telkom tetap akan memperluas jangkauannya hingga ke berbagai daerah di Indonesia. Di Jatim, kini sudah ada 14 lokasi yang sudah bisa menikmati layanan Speedy dengan kecepatan diatas satu Mbps. Daerah itu meliputi Kebalen, Kenjeran, Kandangan, Margoyoso, Tanjung Perak, Tandes, Darmo, Gubeng, Injoko, Jagir, Manyar, Rungkut, Waru dan Tropodo. Speedy merupakan layanan akses pita lebar dari Telkom yang menggunakan teknologi Asymetric Digital Subscriber Line ADSL. Layanan itu untuk mengakses internet dengan kecepatan tinggi dan memberikan layanan data serta telepon maupun faksimili secara bersamaan dengan hanya menggunakan satu saluran telepon dan bersifat "dedicated" sehingga setiap saat bisa "online" untuk akses ke internet. Secara nasional, layanan Speedy kini telah menjangkau lebih 61 kota di Indonesia. Telkom terus memperluas jangkauan tidak hanya di kota-kota besar, tetapi telah merambah ke kota-kota kabupaten dan kecamatan. Telkom pada 2008 akan membangun 1,3 juta satuan sambungan layanan SSL Speedy untuk mengakomodasi pertumbuhan pasar internet yang tumbuh pesat. Pengembangan tersebut dipicu oleh keberhasilan penetrasi Speedy pada tahun 2007 yang melonjak tajam hampir tiga kali lipat dibandingkan tahun 2006. Hingga akhir tahun 2007, pelanggan Speedy mencapai Padahal pada awal 2006 pelanggan Speedy baru mencapai pelanggan. Untuk meningkatkan layanan mutu dan cakupan layanan, Telkom telah menganggarkan sekitar Rp800 miliar untuk pengembangan layanan broadband Speedy. Telkom terus meningkatkan layanan broadband, sejalan dengan tekad perusahaan menjadikan Speedy sebagai "new wave business".*Editor Ruslan Burhani COPYRIGHT © ANTARA 2008
KECEPATAN AKSES INTERNET Kecepatan akses internet adalah kecepatan transfer data pada saat menggunakan jaringan internet yang diukur dalam satuan bps bit per second. Maksudnya adalah banyaknya bit data yang dipindahkan dari satu komputer ke komputer lain pada setiap detiknya. Misalnya, kecepatan akses Internet suatu komputer adalah 56 Kbps. Artinya, komputer tersebut dapat mendownload data sebesar 56 Kb dalam waktu 1 detik Dalam pemakaiannya, Internet memiliki kecepatan akses yang berbedabeda, bergantung kepada provider atau saluran yang digunakan. Kecepatan akses Internet dapat diukur dari lebar pita bandwidth yang merupakan ukuran dari besarnya kapasitas untuk pemindahan atau transfer data. Semakin besar bandwidth yang dimiliki, maka kecepatan aksesnya semakin besar. MACAM-MACAM TIPE KONEKSI UNTUK MENGAKSES KE INTERNET Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini memungkinkan kita dapat menghubungkan komputer kita dengan internet melalui berbagai cara. Ada beberapa pilihan yang dapat kita lakukan agar bisa terkoneksi dengan internet. Dial UP melalui jalur PSTN ADSL GPRS 3G 4G 5G WIFI Wibro LAN Local Area Network TV Kabel JENIS-JENIS KECEAPATAN INTERNET Jenis Kecepatan Akses Internet Berdasarkan Server dan Alur Sumber Data Downstream Downstream yaitu kecepatan koneksi internet saat mengambil data dari server internet menuju perangkat komputer, misalnya saat saat browsing internet atau penelusuran melalui search engine. Upstream Upstream yaitu kecepatan internet saat mengirimkan data dari komputer menuju server internet Jenis Kecepatan Akses Internet Menurut Salurannya Berdasarkan saluran internet, jenis kecepatan terdiri atas Koneksi internet berdasarkan saluran telpon Dial UP melalui jalur PSTN Kecepatan akses Internet menggunakan dial up mencapai 56 kbps. Tetapi, jika akses dilakukan pada siang hari, kecepatannya akan berkurang karena saluran telepon sangat sibuk. ADSL Kecepatan maksimum yang didapat digunakan pada generasi terakhir Modem ADSL yang menggunakan teknologi ADSL 2+ adalah sekitar 15 Mbps untuk jarak rumah kesentral sentral telpon sekitar 1,5 km Saluran internet menggunakan gelombang radio internet mobile GPRS Dalam teorinya, GPRS menjanjikan kecepatan mulai dari 56 kbps sampai 115 kbps sehingga memungkinkan akses Internet, pengiriman data multimedia ke komputer atau notebook 3G Kecepatan maksimum yang bisa di dapat pada teknologi 3G sebesar 2 Mbps untuk kondisi statik di suatu tempat. HSPA HSDPA/HSUPA HSPA High Speed Packet Acsess adalah hasil pengembangan 3G Release 99 R99, gelombang pertama 3G. HSPA terdiri atas HSDPA downlink atau arus data turun serta HSUPA uplink, atau arus data naik. Kecepatan akses internet dengan HSDPA bisa melakukan unduh data hingga berkecepatan 3,7 Mbps di lingkungan perumahan. 4G Kecepatan maksimum layanan di jaringan 4G mencapai 100 Mbps 5G Teknologi 5G yang yang saat ini masih dalam tahapan perancangan yang saat ini Kecepatan 5G digadang-gadang dapat mencapai lebih dari 1 Gbps 3. Internet Wireless Wireles Fidelity Wifi Wifi sistem teknologi koneksi internet tanpa kabel menggunakan gelombang elektromagnetik frekuensi tinggi untuk mengirimkan data dengan jangkauan sampai 100 m. Kecepatan minimal 1 Mbps sampai dengan sekitaran 54 Mbps Wireles Broadband Wibro Wibro mempunyai sistem yang sama dengan wifi dengan jangkauan sampai dengan 1 km. Wibro mampu mengirimkan data hingga 50 Mbps. dan untuk akses wibro masih dapat diterima didalam kendaraan dengan kecepatan 60 KM/Jam. 4. Internet kabel LAN Local Area Network LAN adalah salah koneksi internet kabel yang menghubungkan komputer ke jaringan internet. Umumnya LAN memiliki kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbps. TV Kabel Jaringan TV kabel biasanya bisa dipakai untuk koneksi ke internet dengan kecepatan maks 27 Mbps downstream kecepatan download, dan 2,5 Mbps upstream kecepatan upload. Mengakses internet TV kabel ini harus dilengkapi dengan kartu ethernet ethernet card. Macam-macam jenis kecepatan Internet Wi-FI Koneksi internet wifi tipe Kecepatan koneksi internet tipe ini adalah 54 Mbps pada frekuensi bandwith 5 GHz dan kompatibilitas A. Koneksi internet wifi tipe Kecepatan koneksi internet tipe ini adalah 11 Mbps pada frekuensi bandwith 2,4 GHz dan kompatibilitas B. Koneksi internet wifi tipe Kecepatan akses tipe ini adalah 54 Mbps pada frekuensi bandwith 2,4 GHz dan kompatibilitas b, g. Koneksi internet wifi tipe Kecepatan akses internet wifi tipe ini adalah 100 Mbps pada frekuensi bandwith 2,4 GHz dan kompatbilitas b, g, a. FAKTOR YANG MEMPENHGARUHI KECEPATAN AKSES INTERNET Saat kita mengakses internet kadang terasa cepat dan kadang terasa lambat. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi kecepatan akses internet tersebut. Koneksi internet menggunakan banyak perangkat dari penyedia layanan yang berbeda. Komputer Client/komputer pengguna Modem ISP Internet Service Provider Bandwidth Server
The development of fast evolving telecomunication technologies starting from communications cable to wireless communications. One of the communication cable for data is a technology Asymetric Digital Subscriber Line ADSL. ADSL technology is an access technology that enable data communications, voice and video simultaneously at cooper access network media. Speedy service is one example of the use of ADSL technology. Telkom Speedy offers internet access speeds ranging from 384 Kbps for downstream speed and 3 Mbps for upstream speed. Speed of access internet is affected by the quality of the network. Parameters that effect the quality of network are attenuation, Signal to Noise Ratio SNR, Packet Loss, Bit Error Ratio BER, jitter and time to life TTL. In this study analysis of network quality affected by these parameters were measured advance to the quality of the network by using the EMBASSY software, while the perform measurements speedtest by using internal web aplications After measurement is complete then performed the analysis for determine network quality. Based on observations can be known on the upload and download speed the capacity of 384 Kbps, 1024 Kbps and 3 Mbps. Of these three on capacity can be known to the average percentage of the upload speed is found to be 83,33 %, while the percentage of download speeds is found to be 76,67 % Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 23 Jurnal Infotel Volume 4 Nomor 2 November 2012 ANALISIS KUALITAS JARINGAN AKSES TEMBAGA TERHADAP LAYANAN SPEEDY STUDI KASUS DI DIVISI ACCESS SITE OPERATION PURWOKERTO Wahyu Pamungkas1, Nunung Erlinda Febrianingtyas3 Program Studi Diploma III Teknik Telekomunikasi Purwokerto Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Purwokerto 1wahyu_pamungkas 2n_sadtomo 3link_febri14 __________________________________________________________________________________ ABSTRAK Perkembangan teknologi telekomunikasi berkembang pesat mulai dari komunikasi kabel sampai dengan komunikasi nirkabel. Salah satu komunikasi kabel untuk media komunikasi data adalah teknologi Asymetric Digital Subscriber Line ADSL. Teknologi ADSL merupakan teknologi akses yang memungkinkan terjadinya komunikasi data, voice dan video secara bersamaan pada media jaringan akses tembaga. Layanan Telkom Speedy merupakan salah satu contoh penggunaan teknologi ADSL. Telkom Speedy menawarkan kecepatan akses internet berkisar antara 384 Kbps untuk kecepatan downstream dan 3 Mbps untuk kecepatan upstream. Kecepatan akses internet tersebut dipengaruhi oleh kualitas jaringan. Parameter yang mempengaruhi kualitas jaringan diantaranya attenuation redaman, Signal to Noise Ratio SNR, Packet Loss, Bit Error Ratio BER, jitter dan time to life TTL. Dalam penelitian ini dilakukan analisis kualitas jaringan yang dipengaruhi oleh parameter di atas dengan terlebih dahulu melakukan pengukuran terhadap kualitas jaringan dengan menggunakan software EMBASSY, sedangkan untuk melakukan pengukuran speedtest digunakan aplikasi web internal Setelah pengukuran selesai maka dilakukan analisis untuk mengetahui kualitas jaringan. Dari hasil pengamatan dapat dapat diketahui kecepatan upload dan download pada kapasitas 384 Kbps, 1024 Kbps dan 3 Mbps. Dari ketiga kapasitas di atas dapat diketahui rata-rata prosentase kecepatan upload diketahui sebesar 83,33 %, sedangkan rata-rata prosentase kecepatan download sebesar 76,67 %. Kata kunci ADSL, Telkom Speedy, software EMBASSY dan kualitas jaringan ___________________________________________________________________________ ABSTRACT The development of fast evolving telecomunication technologies starting from communications cable to wireless communications. One of the communication cable for data is a technology Asymetric Digital Subscriber Line ADSL. ADSL technology is an access technology that enable data communications, voice and video simultaneously at cooper access network media. Speedy service is one example of the use of ADSL technology. Telkom Speedy offers internet access speeds ranging from 384 Kbps for downstream speed and 3 Mbps for upstream speed. Speed of access internet is affected by the quality of the network. Parameters that effect the quality of network are attenuation, Signal to Noise Ratio SNR, Packet Loss, Bit Error Ratio BER, jitter and time to life TTL. In this study analysis of network quality affected by these parameters were measured advance to the quality of the network by using the EMBASSY software, while the perform measurements speedtest by using internal web aplications After measurement is complete then performed the analysis for determine network quality. Based on observations can be known on the upload and download speed the capacity of 384 Kbps, 1024 Kbps and 3 Mbps. Of these three on capacity can be known to the average percentage of the upload speed is found to be 83,33 %, while the percentage of download speeds is found to be 76,67 % Keywords ADSL,Telkom Speedy, software EMBASSY and network quality __________________________________________________________________________ I. PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi di bidang telekomunikasi berkembang pesat mulai dari komunikasi kabel sampai dengan komunikasi nirkabel. Salah satu komunikasi kabel untuk media komunikasi data adalah teknologi Asymetric Digital Subscriber Line ADSL. Teknologi ADSL merupakan teknologi akses yang memungkinkan terjadinya komunikasi data, voice dan video secara bersamaan pada media akses tembaga. Penggunaan teknologi ADSL dengan progran Telkom Speedy menawarkan 24 Jurnal Infotel Volume 4 Nomor 2 November 2012 kecepatan berkisar antara 384 Kbps untuk kecepatan downstream dan 3 Mbps untuk kecepatan upstream. Kecepatan akses internet tersebut dipengaruhi oleh kualitas jaringan. Parameter yang mempengaruhi kualitas jaringan diantaranya attenuation redaman, Signal to Noise Ratio SNR, Packet Loss, Bit Error Ratio BER, jitter dan time to life TTL. Rumusan Masalah Uraian masalah yang perlu dikaji lebih lanjut, yaitu bagaimana kualitas jaringan akses tembaga yang dipengaruhi oleh parameter attenuation redaman, Signal to Noise Ratio SNR, Packet Loss, Bit Error Ratio BER, jitter dan time to life TTL terhadap layanan Speedy. Tujuan Penulisan Tujuan penyusuna tugaa akhir ini adalah agar dapat mengetahui kualitas jaringan akses tembaga yang dipengaruhi oleh parameter attenuation redaman, Signal to Noise Ratio SNR, Packet Loss, Bit Error Ratio BER, jitter dan time to life TTL terhadap layanan Speedy. Batasan Masalah Pembahasan dalam penelitian ini dibatasi masalah sebagai berikut 1. Parameter yang diukur adalah attenuation redaman, Signal to Noise Ratio SNR, Packet Loss, Bit Error Ratio BER, jitter dan time to life TTL dengan menggunakan alat ukur web internal 2. Data yang diambil adalah data pelanggan Speedy di STO Purwokerto untuk bulan April-Mei 2011. 3. Tidak membahas teknologi x-DSL yang lain, kecuali teknologi ADSL. Manfaat Penulisan Manfaat dari penyusunan tulisan ini, antara lain 1. Dapat mengetahui kualitas jaringan akses tembaga terhadap layanan Speedy. 2. Dapat memperluas wawasan pengetahuan pembaca, khususnya tentang kualitas jaringan akses tembaga terhadap layanan Speedy. 3. Dapat menjadi acuan dan masukan bagi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya pelanggan Speedy. Desain Penelitian 1. Metode Pengumpulan Data a. Studi Observasi Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi terhadap data-data kinerja jaringan ADSL. Pengamatan difokuskan pada data-data pelanggan Speedy. b. Interview Penulis melakukan interview kepada dosen pembimbing lapangan dan dosen pembimbing dalam penguasaan materi. 2. Parameter dan Pengumpulan Data 25 Jurnal Infotel Volume 4 Nomor 2 November 2012 a. Parameter Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah attenuation redaman, Signal to Noise Ratio SNR, Packet Loss, Bit Error Ratio BER,jitter dan time to life TTL dan data speedtest. b. Pengumpulan Data Data yang digunakan adalah data pelanggan Speedy dan data speedtest yang diperoleh dengan melakukan pengukuran menggunakan aplikasi web internal 3. Metode Analisis Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, yaitu analisis yang mengarah kepada pengamatan jaringan akses tembaga yang dipengaruhi oleh parameter berikut ini, seperti attenuation redaman, Signal to Noise Ratio SNR, Packet Loss, Bit Error Ratio BER, jitter dan time to life TTL. 4. Metode Diskusi Penulis memecahkan suatu permasalahan dengan cara bertukar pikiran dengan para pembimbing untuk mendapatkan kesimpulan yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. 5. Rencana Kerja Gambar 1. Flowchart penelitian II. KAJIAN PUSTAKA Jaringan Akses Tembaga a. Jaringan Lokal Akses Tembaga Jaringan lokal akses tembaga dapat dibedakan menjadi jaringan catu langsung DCL dan jaringan catu tidak langsung[7]. b. Fungsi Terminal Kabel Terminal kabel yang terdapat dalam struktur jaringan kabel lokal tembaga dari RPU sampai dengan pesawat telepon, seperti terlihat dalam gambar di bawah ini Gambar 2. Jaringan lokal akses tembaga[7] c. Fungsi Kabel 1. Kabel Primer Kabel primer adalah kabel yang menghubungkan antara RPU suatu sentral Pengumpulan data pelanggan Speedy pemasangan baru Analisis data, membandingkan kualitas jaringan akses tembaga dengan data speedtest Pengumpulan data hasil pengukuran speedtest Pengumpulan data hasil pengukuran kualitas jaringan dengan software EMBASSY 26 Jurnal Infotel Volume 4 Nomor 2 November 2012 telepon dengan RK dan KP pada daerah catuan langsung. Gambar 3. Kabel primer 2. Kabel Sekunder Kabel sekunder adalah kabel yang fungsinya menghubungkan RK dengan DP. Gambar 4. Kabel Sekunder Teknologi x-DSL Gambar 5. Konfigurasi x-DSL[2] Teknologi x-DSL merupakan teknologi yang memanfaatkan saluran telepon existing untuk akses layanan multimedia. Teknologi x-DSL adalah istilah yang digunakan untuk menyebut semua tipe teknologi Digital Subscriber Lines yang memiliki kecepatan data antara 160 Kbps sampai dengan 60 Mbps[9]. Teknologi ADSL Teknologi Asymetric Digital Subscriber Line ADSL adalah teknologi baru yang mampu mengubah saluran telepon biasa menjadi saluran digital kecepatan tinggi untuk akses internet cepat. ADSL memberikan kemampuan internet dan data voice/fax secara bersamaan hanya dengan satu saluran telepon sehingga lebih sederhana[1]. Gambar 6. Aplikasi ADSL untuk layanan multimedia[2] Speedy Speedy merupakan produk Layanan internet access end to end dari dengan basis teknologi Asymetric Digital Subscriber Line ADSL yang dapat menyalurkan data dan suara secara simultan melalui satu saluran telepon biasa dengan kecepatan yang sesuai dengan paket layanan yang diluncurkan dari modem sampai Broadband Remote Access Server BRAS[3]. Gambar 7. Konfigurasi jaringan akses untuk layanan speedy Parameter Pengamatan a. Attenuation redaman Attenuation redaman adalah suatu besaran yang dihasilkan oleh perbandingan daya masukan dengan daya keluaran[6]. Standar yang ditetapkan oleh untuk parameter redaman adalah ≤ 65 dB. Gambar 8. Redaman kabel[6] 27 Jurnal Infotel Volume 4 Nomor 2 November 2012 b. Signal to Noise Ratio SNR Signal to Noise Ratio SNR ialah perbandingan antara daya sinyal yang tidak diinginkan noise pada suatu titik ukur. Standar yang ditetapkan oleh untuk parameter SNR adalah ≥ 25 dB. Gambar 9. Signal to Noise Ratio [6] c. Packet Loss Adalah perbandingan seluruh paket IP yang hilang dengan seluruh paket IP yang dikirimkan dari source sumber ke destination tujuan. d. Bit Error Ratio BER Bit Error Ratio BER adalah laju kesalahan bit yang terjadi dalam sistem penyaluran sinyal digital dan menjadi ukuran kualitas sistem transmisi digital. Standar yang ditetapkan oleh untuk parameter BER adalah 10-6. Gambar 10. Bit Error Ratio [6] e. Jitter Jitter adalah bergesernya letak atau posisi pulsa dari kedudukan semula/seharusnya. Standar yang ditetapkan oleh untuk parameter jitter adalah sebagai berikut - Nilai 0 ms – 20 ms Good baik, kualitas sinyal penerimaan baik. - Nilai 20 ms – 50 ms Far cukup, sinyal masih dapat diterima. - Nilai > 50 ms Bad buruk, kualitas sinyal penerimaan buruk. Gambar 11. Jitter pergeseran pulsa[6]. f. Time to life TTL Time to life TTL digunakan untuk mengetahui jumlah bit yang sampai ke tujuan. Semakin besar nilai TTL semakin besar kemungkinan data berhasil dikirimkan. III. ANALISA DAN PEMBAHASAN DATA PENGUKURAN Analisis kualitas jaringan akses tembaga terhadap layanan speedy dapat diketahui dari beberapa parameter diantaranya attenuation redaman, Signal to Noise Ratio SNR, Packet Loss, Bit Error Ratio BER, jitter dan time to life TTL. Pengaruh parameter tersebut akan ditinjau dengan menggunakan data speedtest dan data cek kualitas jaringan. 28 Jurnal Infotel Volume 4 Nomor 2 November 2012 Data speedtest Gambar 12. Data speedtest Data cek kualitas jaringan Gambar 13. Data cek kualitas jaringan ANALISIS DATA a. Analisis data kapasitas 384 Kbps Tabel 1. Data kapasitas 384 kbps 1 0 0 2 92 78,83 Kbps 263,9 Kbps baik2 55 0 0 2 92 78,83 Kbps 263,9 Kbps baik3 24 0 0 35 642 87,56 Kbps 202,8 Kbps baik4 9 17 1 0 2 102 102,81 Kbps 347,1 Kbps baik5 10 0 0 58 91 94,83 Kbps 355,4 Kbps buruk6 12 38 0 0 36 388 83,7 Kbps 347,4 Kbps baik7 14 0 0 160 564 55,65 Kbps 169,3 Kbps buruk815 0 0 102 841 40,04 Kbps 27,3 Kbps buruk9 29 0 0 2 116 47,82 Kbps 244,9 Kbps baik10 0 0 32 131 48,87 Kbps 228 Kbps baikDari tabel 1 dapat diketahui bahwa kualitas sinyal penerimaan baik atau buruk. Ada 10 sampel data yang akan dianalisis, yaitu 7 data sampel data mempunyai kualitas sinyal penerimaan baik dan 3 sampel data mempunyai kualitas sinyal penerimaan buruk. Data yang memiliki kualitas sinyal penerimaan baik adalah data nomor 1,2,3,4,6,9 dan 10. Kualitas sinyal penerimaan yang baik dipengaruhinoleh hasil pengukuran semua parameter yang memenuhi strandar yang ditetapkan. Sedangkan data yang memiliki kualitas sinyal penerimaan buruk adalah data nomor 5,7 dan 8. Kualitas sinyal penerimaan buruk buruk dipengaruhi oleh hasil pengukuran parameter yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan. Contoh data yang memiliki kualitas sinyal penerimaan baik pada data nomor 1, semua parameter pengukuran seperti attenuation redaman, Signal to Noise Ratio SNR, Packet Loss, Bit Error Ratio BER, jitter dan time to life TTL memenuhi standar yang ditetapkan oleh Kualitas sinyal penerimaan yang baik juga mempengaruhi kecepatan data yang diterima, yaitu kecepatan upload sebesar 94,83 Kbps dan kecepatan download sebesar 355,4 Kbps. Contoh data kualitas sinyal penerimaan buruk pada data nomor 7, hasil pengukuran salah satu parameter pada data tersebut tidak memenuhi standar yang ditetapkan. Parameter tersebut adalah parameter jitter. Nilai hasil pengukuran dari parameter jitter adalah sebesar 160 ms. Selain kualitas sinyal penerimaan yang buruk, kecepatan upload dan download juga menjadi lambat, yaitu kecepatan upload sebesar 55,65 Kbps dan kecepatan download sebesar 169,3 Kbps. 29 Jurnal Infotel Volume 4 Nomor 2 November 2012 b. Analisis data kapasitas 1024 Kbps Dari tabel 2 dapat diketahui kualitas sinyal penerimaan baik dan buruk. Ada 10 sampel data yang akan dianalisis untuk mengetahui kualitas sinyal penerimaannya, yaitu 6 sampel data yang menunjukkan kualitas sinyal penerimaan baik dan 4 sampel data yang menunjukkan kualitas sinyal penerimaan buruk. Tabel 2. Data kapasitas 1024 kbps 1 0 11 1101 247,74 Kbps 120,9 Kbps buruk2 0 0 5 58 237,47 Kbps 1,02 Mbps baik3 7 16 34 43 7 0 13 202 182,97 Kbps 243,1 Kbps buruk4 27 0 0 6 88 127,22 Kbps 371,1 Kbps baik5 3 0 29 143 91,93 Kbps 252,6 Kbps buruk6 6 0 3 74 59,52 Kbps 238,4 Kbps buruk717 15 28 1 0 1 101 247,74 Kbps 870,8 Kbps baik814 31 0 0 1 101 211,8 Kbps 899,7 Kbps baik9 0 0 1 101 200,74 Kbps 700,8 Kbps baik10 57 0 0 1 101 119,8 Kbps 587,1 Kbps baikData yang menunjukkan kualitas sinyal baik adalah data nomor 2,4,7,8,9 dan 10. Kualitas sinyal penerimaan baik dipengaruhi oleh hasil pengukuran semua parameter yang memenuhi standar yang ditetapkan. Sedangkan data yang menunjukkan kualitas sinyal penerimaan buruk adalah data nomor 1,3,5 dan 6. Kualitas sinyal penerimaan buruk dipengaruhi oleh hasil pengukuran salah satu parameter yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan. Contoh data yang menunjukkan kualitas sinyal penerimaan baik adalah data pada nomor 2, hasil pengukuran semua parameter seperti attenuation redaman, Signal to Noise Ratio SNR, Packet Loss, Bit Error Ratio BER, jitter dan time to life TTL memenuhi standar yang ditetapkan. Kualitas sinyal penerimaan juga mempengaruhi kecepatan upload dan download yaitu 237,47 untuk kecepatan upload dan 1,02 Mbps untuk kecepatan download. Contoh data yang menunjukkan kualitas sinyal penerimaan buruk adalah data pada nomor 1. Hasil pengukuran salah satu parameter tidak memenuhi standar yang ditetapkan. Parameter tersebut adalah Packet Loss. Nilai parameter Packet Loss adalah sebesar 11 %. Hal ini menunjukkan kualitas sinyal penerimaan buruk karena loss tinggi. Selain kualitas sinyal penerimaan buruk, kecepatan yang diterima oleh pelanggan juga lambat, yaitu kecepatan upload sebesar 247,74 Kbps dan kecepatan download sebesar 120,9 Kbps. c. Analisis data kapasitas 3 Mbps Tabel 3. Data kapasitas 3 Mbps 1 32 0 0 2 40 507,67 Kbps 2,88 Mbps baik2 42 0 0 1 38 506,53 Kbps 3,08 Mbps baik3 0 0 0 38 507,67 Kbps 2,9 Mbps baik4 0 0 0 38 507,67 Kbps 2,9 Mbps baik5 22 37 0 0 0 38 508,19 Kbps 3,13 Mbps baik6 33 44 0 0 2 40 507,67 Kbps 2,88 Mbps baik7 10 0 0 0 38 507,67 Kbps 3,06 Mbps baik8 0 0 1 40 507,1 Kbps 3,09 Mbps baik9 0 0 0 38 505,4 Kbps 3,14 Mbps baik10 20 0 0 1 38 508,24 Kbps 3,08 Mbps baikDari tabel di atas dapat diketahui kualitas sinyal penerimaan baik dan buruk. Ada 10 sampel data yang akan dianalisis dan semua sampel tersebut menunjukkan kualitas sinyal penerimaan baik. Contoh data tersebut adalah data pada nomor 2, hasil pengukuran semua parameter 30 Jurnal Infotel Volume 4 Nomor 2 November 2012 seperti attenuation redaman, Signal to Noise Ratio SNR, Packet Loss, Bit Error Ratio BER, jitter dan time to life TTL memenuhi standar yang ditetapkan. Kualitas sinyal penerimaan mempengaruhi kecepatan yang diterima, yaitu kecepatan upload sebesar 508,19 Kbps dan kecepatan download sebesar 3,13 Mbps. d. Analisis kecepatan maksimum pada kapasitas 384 Kbps, 1024 Kbps dan 3 Mbps. Tabel 4. Kecepatan data maks per kapasitas Pada kecepatan 384 Kbps diketahui kecepatan maksimum untuk upload mencapai ± 90 %, sedangkan kecepatan maksimum untuk download mencapai ± 75 %. Hal ini menunjukkan kualitas sinyal penerimaan pada kapasitas 384 Kbps baik, karena hampir seluruh kapasitas yang ditawarkan dapat diterima oleh pelanggan. Pada kecepatan 1024 Kbps kecepatan maksimum untuk upload mencapai ± 65 %, sedangkan kecepatan maksimum untuk download mencapai ± 55 %. Hal ini menunjukkan kualitas sinyal penerimaan pada kapasitas 1024 Kbps cukup baik, karena hanya setengah dari kapasitas yang ditawarkan daat diterima oleh pelanggan. Pada kapasitas 3 Mbps kecepatan maksimum untuk upload mencapai 95 %, sedangkan kecepatan maksimum untuk download mencapai 100 %. Hal ini menunjukkan kualitas sinyal penerimaan pada kapasitas 3 Mbps baik, karena seluruh kapasitas yang ditawarkan dapat diterima dengan baik oleh pelanggan. Dari ketiga kapasitas yang ditawarkan dapat diketahui rata-rata kecepatan maksimum untuk upload sebesar 83,33 %, sedangkan rata-rata kecepatan maksimum download sebesar 76,67 %. Kecepatan maksimum tertinggi terdapat pada kapasitas 3 Mbps, sedangkan untuk kecepatan maksimum terendah terdapat pada kapasitas 1024 Kbps. IV. KESIMPULAN Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka terdapat beberapa kesimpulan, diantaranya 1. Pada kapasitas 384 Kbps, prosentase kecepatan maksimum untuk upload mencapai ± 90 % dari kapasitas yang ditawarkan. Sedangkan prosentase kecepatan maksimum untuk download mencapai ± 75 % dari kapasitas yang ditawarkan. 2. Pada kapasitas 1024 Kbps, prosentase kecepatan maksimum untuk upload mencapai ± 65% dari kapasitas yang ditawarkan. Sedangkan prosentase kecepatan maksimum untuk download mencapai ± 55% dari kapasitas yang ditawarkan. 3. Pada kapasitas 3 Mbps, prosentase kecepatan maksimum untuk upload mencapai ± 95 % dari kapasitas yang ditawarkan. Sedangkan prosentase kecepatan maksimum untuk download 31 Jurnal Infotel Volume 4 Nomor 2 November 2012 mencapai 100% dari kapasitas yang ditawarkan. 4. Dari ketiga kapasitas di atas, rata-rata kecepatan maksimum upload sebesar 83,33%, sedangkan rata-rata kecepatan maksimum download sebesar 76,67%. DAFTAR PUSTAKA [1]. ADSL Broadband 2. Telkom Training Center. 2004 [2]. Overview xDSL. Telkom Training [3]. Microteaching IFT Speedy. Telkom Training Center. [4]. Divlat Dasar Teknik Jaringan Kabel Tembaga. Telkom. 1997. [5]. Divlat Teknologi Aplikasi Jarlokat. TELKOM. 2001. [6]. Transmisi Saluran 1. Telkom Training Center. 2004. [7]. Konfigurasi Jarlokat. Telkom Training Center. 2004. [8]. Purbo, Onno W. Buku Pegangan Pengguna ADSL dan Speedy. Jakarta Media Komputindo. 2006. [9]. Nindhita Widosari, Kinanthi. Analisis Pengaruh Jarak terhadap Kualitas Jaringan ADSL pada arah Uplink. Purwokerto Akademi Teknik Telekomunikasi Shandy Putra Purwokerto. 2010. [10]. Isnawati, Komunikasi Data Edisi Pertama. Purwokerto Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Purwokerto. 2006. [11]. Standar Parameter Elektris Jaringan Akses Tembaga untuk Layanan Broadband. Indonesia,Tbk. 2009. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this communication cable for data communication medium is a technology Asymetric Digital Subscriber Line ADSL. But on this technology was a symptom of deeper range of customer with the telephone exchange network quality decreases. To ensure the quality of the relationship between distance to the network we must observe the relationship between the distance parameters with network quality parameters. The parameters measured were distance, attenuation, Signal to Noise Ratio SNR and upload datarate. Observations specific to upstream data. Source data used is ADSL upstream data, especially data networking attenuation, SNR and upload datarate and distance to the central telephone subscribers. The rResults is that the near and far the distances affect to the value of attenuation, Signal to Noise Ratio SNR and upload Pegangan Pengguna ADSL dan SpeedyOnno W PurboPurbo, Onno W. Buku Pegangan Pengguna ADSL dan Speedy. Jakarta Media Komputindo. kecepatan maksimum upload sebesar 83,33%, sedangkan rata-rata kecepatan maksimum download sebesar 76,67%Dari Ketiga Kapasitas Di AtasDari ketiga kapasitas di atas, rata-rata kecepatan maksimum upload sebesar 83,33%, sedangkan rata-rata kecepatan maksimum download sebesar 76,67%. DAFTAR PUSTAKA [1]. ADSL Broadband 2. Telkom Training Center. 2004Konfigurasi JarlokatKonfigurasi Jarlokat. Telkom Training Center. Komunikasi Data Edisi Pertama. Purwokerto Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra PurwokertoA F IsnawatiIsnawati, Komunikasi Data Edisi Pertama. Purwokerto Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Purwokerto. 2006.
kecepatan akses internet dengan speedy dapat mencapai